MADANINEWS.ID, JAKARTA — Pengurus Pusat Muhammadiyah mengimbau masyarakat tidak melaksanakan tradisi mudik lebaran tahun ini jika tak mendesak, demi menekan penyebaran virus korona atau Covid-19.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengatakan silaturahmi bersama keluarga bisa dilakukan melalui fasilitas digital seperti video call, telepon, dan surat elektronik (email).
“Inti silaturrahim adalah saling mendoakan, berbagi suka-duka, dan membantu meringankan beban atau masalah,” ujar Abdul Mut’i dalam pernyataannya, pada Senin.
Di dalam ajaran Islam, kata Mut’i, menyelamatkan kehidupan jauh lebih penting dibandingkan dengan melaksanakan tradisi yang mengandung risiko keselamatan.
“Karena itu jika tidak benar-benar mendesak sebaiknya masyarakat tidak mudik pada Bulan Syawal 1441 H,” ujar Mut’i.
Sebaliknya, kata dia, silaturahmi dapat dilaksanakan dengan cara lain pada waktu yang lain apabila situasi sudah membaik dan aman.
Sebelumnya Menteri Agama Fachrul Razi meminta warga yang berada di wilayah terpapar virus korona atau Covid-19 untuk tidak mudik ke kampung pada tahun ini.
“Kalau sayang orang tua, sayang saudara di kampung, jangan mudik,” ujar Menteri Fachrul Razi di Jakarta pada Sabtu.
Menteri Fachrul mengatakan hal itu perlu dilakukan untuk mencegah meluasnya penyebaran Covid-19 di Indonesia mengingat kota seperti Jakarta sudah banyak terpapar Covid-19.
“Kalau kita mudik ke kampung, maka benih-benih (virus) yang ada di kita yang tidak membuat kita sakit itu, kita bawa ke kampung,” kata Menteri Fachrul.