MADANINEWS.ID, Jakarta – Nicholas Saputra resmi diangkat menjadi Duta Nasional UNICEF (United Nations Children’s Fund) Indonesia yang baru, sebelum peringatan ke-30 tahun Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hak Anak. Pengumuman itu disampaikan dalam konferensi pers di Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta, Senin (11/11/2019).
Nico merupakan aktor berbakat, model, dan sutradara yang sudah masuk ke dalam industri hiburan sejak tahun 2002. Dalam kariernya ia sudah berhasil masuk nominasi dan memenangkan penghargaan sebagai aktor terbaik dalam beberapa ajang penghargaan film, baik level nasional maupun regional.
Menurut Pemeran Rangga dalam film Ada Apa Dengan Cinta ini, menjadi Duta Nasional UNICEF merupakan sesuatu yang baru.
“Ini sesuatu yang baru bagi saya, tetapi juga exciting buat saya. Senang sekali bisa membantu menyuarakan hak suara anak karena bagi saya anak adalah masa depan kita dan kita hanya bisa menyelesaikan banyak masalah dengan memastikan bahwa anak-anak kita berkualitas,” kata Nicholas.
Nico juga mengungkapkan pengalamannya membuka matanya dan membuat ia ingin turut melakukan sesuatu. Ia menyatakan bahwa setiap anak berhak hidup di lingkungan yang aman dan bersih. Nico percaya bahwa menciptakan dunia yang lebih baik untuk anak harus dimulai dengan memastikan hak setiap anak Indonesia terpenuhi.
Sementara itu menurut Perwakilan UNICEF Indonesia Debora Comini, Nico memiliki komitmen kuat terhadap isu-isu sosial dan keinginan untuk menciptakan perubahan. Debora yakin kehadirannya akan membantu memperkuat kerja-kerja advokasi UNICEF untuk hak-hak anak. “Kami bangga dapat menyambut Nicholas Saputra menjadi bagian dari keluarga UNICEF,” katanya.
Menjelang akhir tahun, tepatnya pada bulan Desember, UNICEF bersama Nicholas Saputra akan mulai bekerja untuk meningkatkan kesadaran mengenai kebutuhan memperbaiki mutu layanan air dan sanitasi serta praktik kebersihan dasar. Setiap tahun, sekitar 150.000 anak Indonesia meninggal karena penyakit yang dapat dicegah. Penyebabnya adalah kualitas rendah sanitasi yang mengancam kesehatan dan perkembangan anak. “Saya belajar banyak mengenai pentingnya sanitasi saat berkunjung ke Nusa Tenggara Timur untuk melihat kerja-kerja UNICEF di sana”, kata Debora Comini.*(Ed.i)