IBADAH.ID, BANJARMASIN – Ketua Komisi VIII DPR RI, M. Ali Taher Parasong menyampaikan bahwa tantangan pembangunan bidang agama masih menghadapi persoalan-persoalan yang nyata. Berbagai persoalan itu merebak dengan pola dan jenisnya yang beragam, mulai dari korupsi, suap, kriminalitas hingga perilaku menyimpang yang kemudian dikenal dengan sebutan penyakit sosial turut melanda masyarakat dalam segala tingkatannya.
“Oleh karena itu, langkah nyata yang ditujukan semua pihak, tak terkecuali seperti apa yang diupayakan oleh Bimas Islam bersama tokoh-tokoh pemuka agama melalui pertemuan ini adalah salah satu jawaban utama guna menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut,” kata Ali Taher pada Rapat Koordinasi Penguatan Fungsi Agama dalam Pembangunan Nasional, Kamis (2/8) di Banjarmasin-Kalimantan Selatan.
Ali menyebutkan tiga kunci penting guna mendukung fungsi agama di masyarakat, yaitu melalui penguatan regulasi, kelembagaan dan pengembangan.
“Dalam peran kami di Komisi VIII DPR RI, terus berupaya mendukung penguatan fungsi agama sedikitnya melalui tiga pendekatan, yaitu di bidang regulasi, anggaran dan pengembangan. Dari tiga hal ini tentu saja kita tidak bisa berdiri sendiri, karena kekuatan sesungguhnya dalam menggolkan tujuan pembangunan nasional bangsa ini, turut pula dikuatkan dengan langkah sinergis bersama Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama, dan tokoh-tokoh agama sekalian,” ujar Pria kelahiran Flores ini.
Ia menambahkan sistem penguatan fungsi agama juga dibangun dengan bentuk koordinasi, sinkronisasi yang matang mulai dari tingkat pusat hingga bahkan Kecamatan di KUA, serta dimaksimalkan pula dengan kekuatan yang telah lama dimiliki oleh umat Islam itu sendiri, yaitu kekuatan Ukhuwah Islamiyah dalam rangka meningkatnya kualitas kehidupan keberagamaan di masyarakat.
Hadir dalam kegiatan yang bertempat di Hotel Grand Tulip Banjarmasin ini, antara lain perwakilan dari Ormas Islam, MUI Provinsi, Organisasi Kepemudaan Islam, Penyuluh Agama Islam, Pengurus DKM, Kanwil Kemenag Provinsi Kalsel, Pejabat serta Staf di lingkungan Ditjen Bimas Islam.