IBADAH.ID, PALEMBANG – Kampung Al-Munawar atau sering disebut Kampung Arab merupakan salah satu destinasi wisata budaya dan religi yang sangat diminati para wisatawan mancanegara. Seperti julukannya, Kampung yang terletak di Kecamatan 13 Ulu, Palembang-Sumatera Selatan ini memang dikenal lekat dengan budaya Arab.
Bagaimana tidak? Hampir seluruh penduduk Kampung Al-Munawwar merupakan ras keturunan Arab. Tak heran, saat berkunjung ke Kampung Al-Munawwar suasana Timur Tengah akan langsung terasa. Para pria berhidung mancung dengan paras khas Timur Tengah terlihat berpakaian rapi dan sopan sementara Para wanita tampak memakai jilbab panjang dan burkha yang menutupi wajah saat keluar rumah.
Penduduk kampung Al-Munawwar saat ini terdiri dari 75 kepala keluarga dan lebih dari 400 penduduk. Semua penduduk Kampung ini beragama Islam dan sangat menjunjung tinggi norma atau aturan Islam dalam kesehariannya. Misalnya saja di Kampung ini ada aturan tertulis yang melarang warganya untuk tidak berpakaian terbuka dan memperlihatkan auratnya di depan public dan larangan selfie bagi laki-laki dan perempuan yang belum menikah.
Kentalnya nuansa Arab juga bisa dirasakan dari tradisi budaya yang rutin digelar oleh masyarakat. Seperti tradisi munggahan yang digelar saat akan mengadakan sebuah pesta pernikahan.
Saat munggahan, rumah-rumah warga akan menyajikan masakan khas Arab seperti nasi minyak, ayam dan daging kari yang kaya akan rempah-rempah, semur kambing hingga roti cane. Setelah itu, di salah satu rumah warga akan digelar semacam pertunjukan tarian khas Arab oleh para pria yang diiringi musik dari rebbana dan seruling.

Kampung Al-Munawwar juga terkenal sebagai salah satu penghasil kopi terbaik di tanah air. Salah satu produk kopi legendarisnya adalah kopi sendok mas. Kopi Sendok Mas diolah dari kopi Semendo khas kota Pagaralam, Sumsel. Warga Palembang dulunya sering mengkonsumsi kopi Sendok Mas sebagai salah satu sajian minuman kopi khas Sumsel.
Selain Kopi Sendok Mas, ada juga kopi rempah yang merupakan kopi dengan campuran berbagai macam rempah racikan penduduk setempat. Kopi rempah memiliki campuran rasa khas dengan aroma yang sangat harum.
Kopi rempah merupakan jenis kopi langka dan tidak dijual secara komersil. Kopi ini adalah minuman khas warga Kampung Al-Munawwar yang terus dipertahankan turun-temurun. Oleh karenanya kopi ini tidak dijual secara komersil dipasaran, tapi hanya dibuat dan dinikmati dalam acara-acara tertentu saja.
Kendati dihuni warga keturunan Arab, struktur bangunan tempat tinggal, madrasah pendidikan dan balai pertemuan warga justru sangat kental dengan budaya Palembang. Hunian penduduk setempat didominasi rumah limas -rumah panggung khas Palembang. Area kampung ini memiliki delapan rumah yang menjadi cagar budaya. Enam rumah berada di area depan mengelilingi lapangan luas. Kemudian dua rumah lagi berada di belakang menghadap Sungai Musi. Keunikan masing-masing rumah ini adalah faktor usia dan sejarahnya, rata-rata bangunan berusia 250-350 tahun.
Kampung Al-Munawwar juga memang dikenal sangat memegang teguh budaya dan kesenian khas Arab yang merupakan warisan dari leluhurnya. Mulai dari musik, tarian hingga kuliner