MADANINEWS.ID, Jakarta – Arab Saudi dikenal bukan hanya sebagai penjaga dua kota suci umat Islam, tetapi juga sebagai negara yang sangat menjunjung tinggi norma sosial dan nilai-nilai syariat Islam. Bagi siapa pun yang datang ke negeri ini—baik untuk bekerja, belajar, berhaji, atau berumrah—memahami aturan sosial yang berlaku adalah hal mutlak demi kelancaran interaksi dan kehidupan sehari-hari.
Meski dalam beberapa tahun terakhir Arab Saudi mengalami banyak perubahan sosial, masyarakatnya tetap mempertahankan prinsip-prinsip Islam dalam kehidupan harian. Berikut ini adalah 10 aturan sosial penting yang wajib diketahui para pendatang, agar tidak salah langkah saat tinggal atau sekadar berkunjung ke Saudi:
1. Berpakaian Sopan Itu Wajib Sosial
Pakaian menjadi simbol kesopanan di Arab Saudi. Warga lokal dikenal mengenakan pakaian tradisional seperti thobeuntuk pria dan abaya untuk wanita. Meski pendatang non-Muslim tak diwajibkan memakai busana lokal, mereka tetap diharapkan mengenakan pakaian longgar, sopan, dan tidak terbuka.
Pakaian yang ketat atau mencolok bisa mengundang teguran, baik dari warga sekitar maupun aparat. Di tempat umum seperti mal, masjid, dan jalan-jalan utama, standar kesopanan berpakaian sangat dijaga.
2. Saat Adzan Berkumandang, Semua Berhenti
Waktu salat menjadi momen sakral di Arab Saudi. Saat adzan berkumandang, toko-toko akan tutup sementara, dan aktivitas publik melambat.
Pendatang dianjurkan menghormati momen ini, terutama bagi Muslim yang dapat bergabung dalam salat berjamaah.
Rasulullah SAW bersabda:
“Antara orang munafik dan bukan adalah shalat Isya dan Subuh berjamaah.” (HR. Muslim)
3. Batas Jelas dalam Interaksi Lintas Gender
Interaksi antara pria dan wanita non-mahram sangat dibatasi secara sosial dan agama. Jabat tangan atau kontak mata langsung dengan lawan jenis bisa dianggap tidak sopan, bahkan ofensif.
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman agar mereka menjaga pandangannya…”
(QS. An-Nur: 30-31)
Hindari pula berbincang santai atau bercanda dengan lawan jenis di tempat umum.
4. Privasi Rumah Tangga Sangat Dijaga
Budaya privasi sangat kuat di Saudi. Memotret orang tanpa izin, terutama perempuan, sangat dilarang. Bahkan bertamu ke rumah orang pun harus dengan pemberitahuan terlebih dahulu.
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam…”
(QS. An-Nur: 27)
5. Jangan Teriak atau Emosional di Tempat Umum
Arab Saudi sangat menghargai ketenangan. Meninggikan suara, menunjukkan amarah, atau terlalu ekspresif di tempat umum seperti masjid, kantor pemerintahan, dan restoran dianggap tidak sopan.
Pendatang dianjurkan menjaga sikap tenang dan penuh kendali, terutama dalam menghadapi situasi sulit.
6. Etika Makan: Sunnah Jadi Pedoman
Budaya makan di Saudi sangat dipengaruhi oleh ajaran Islam. Masyarakat terbiasa makan dengan tangan kanan, mengucap Bismillah, dan tidak berlebihan.
Jika diundang makan, tolaklah dengan sopan jika tidak bisa hadir, dan jangan mengkritik makanan secara langsung karena bisa dianggap tidak tahu diri.
7. Musik: Masih Diperdebatkan, Tetap Harus Hati-Hati
Meski Arab Saudi kini mengizinkan hiburan terbatas lewat General Entertainment Authority, musik masih dianggap tabu oleh banyak kalangan konservatif.
Para ulama seperti Syaikh Bin Baz dan Syaikh Al-Utsaimin mengharamkan musik, merujuk pada ayat:
“Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan lahwal hadits…”
(QS. Luqman: 6)
“Meski ada pelonggaran, nilai dasar Saudi sebagai penjaga dua tanah suci tetap memandang musik sebagai sesuatu yang terlarang dan tercela.”
Karena itu, hindari memutar musik keras-keras di tempat umum, terutama di lingkungan religius.
8. Hati-hati Bicara Politik dan Agama
Mengkritik raja, keluarga kerajaan, atau ulama secara terbuka sangat dilarang dan bisa berujung ke proses hukum serius.
Pendatang juga tidak boleh menyebarkan tafsir atau opini agama secara sembarangan. Topik sensitif ini dijaga ketat oleh pemerintah demi stabilitas nasional.
9. Ramah Tapi Tetap Menjaga Jarak
Masyarakat Saudi terkenal ramah, suka membantu, dan murah senyum, tapi tetap menjaga jarak terutama dalam pergaulan lintas gender. Keakraban membutuhkan waktu dan kepercayaan.
Pendatang sebaiknya tidak terlalu cepat ingin akrab. Jaga etika, tunjukkan respek, dan hubungan sosial akan berjalan lebih alami.
10. Ikuti Sistem, Maka Hidup Tenang
Saudi dikenal sebagai negara dengan sistem hukum yang tegas dan terstruktur. Aturan seperti batas kecepatan, larangan merokok di area publik, sistem antre, dan administrasi publik dijalankan dengan sangat disiplin.
Seorang ekspatriat pernah berkata:
“Kalau kita ikuti aturan, hidup di Saudi justru sangat nyaman dan tenang.”
Tinggal atau berkunjung ke Arab Saudi tidak berarti harus menghapus identitas pribadi. Namun, menyesuaikan diri dengan norma lokal adalah bentuk penghormatan terhadap tuan rumah.
Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dengan memahami aturan sosial yang berlaku, pendatang bisa beradaptasi lebih mudah, dihormati, dan bahkan dicintai oleh masyarakat Saudi. Negara ini akan terasa lebih nyaman bagi siapa pun yang datang dengan niat baik, akhlak mulia, dan kepatuhan terhadap norma setempat.