Madaninews.id
  • Home
  • News
  • Ekonomi Syariah
  • Gaya Hidup
  • Khazanah Islam
  • Haji & Umrah
  • Islamika
  • IPEMI
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Ekonomi Syariah
  • Gaya Hidup
  • Khazanah Islam
  • Haji & Umrah
  • Islamika
  • IPEMI
  • Indeks
No Result
View All Result
Madaninews.id
No Result
View All Result

Pakar Jelaskan Makna Arbain dan Pesan Spiritualitas bagi Jamaah Haji

Abi Abdul Jabbar Sidik
14 May 2025 | 09:38
rubrik: Haji & Umrah, Manasik
Pakar Jelaskan Makna Arbain dan Pesan Spiritualitas bagi Jamaah Haji

Jemaah Haji di Masjid Nabawi. (foto:dok kemenag)

Share on FacebookShare on Twitter

MADANINEWS.ID, JAKARTA – Pakar sekaligus Konsultan Ibadah Haji Kementerian Agama RI, Prof Aswadi Syuhada, menyampaikan pesan penting kepada jamaah calon haji Indonesia yang masih berada di Madinah. Dalam pesannya, ia menggarisbawahi makna mendalam dari ibadah Arbain dan pentingnya keteguhan spiritual di tengah tantangan teknis keberangkatan menuju Makkah.

Salah satu persoalan yang disorot adalah minimnya informasi mengenai jadwal pendorongan kloter ke Makkah. Menurut laporan jamaah, informasi resmi mengenai hari, tanggal, dan waktu keberangkatan baru diterima satu atau dua hari sebelumnya. Kondisi ini memicu kegelisahan, terutama bagi mereka yang tengah berusaha menyempurnakan ibadah Shalat Arbain.

“Selama di Madinah, selain shalat fardhu, ada pula amalan seperti shalat jenazah yang bernilai pahala besar. Bila diakumulasikan, insya Allah fadilahnya bisa mencapai seribu kali lipat dan menjadi khufrotan minan nar (penjagaan dari api neraka),” kata Aswadi di Madinah, Selasa.

Ia menegaskan bahwa Arbain bukan semata-mata dihitung dari 40 kali shalat berjamaah di Masjid Nabawi, melainkan juga mencakup berbagai amalan bernilai tinggi secara spiritual.

Terkait dinamika regulasi dari Pemerintah Arab Saudi yang terus berkembang, Aswadi mengajak jamaah untuk bersikap adaptif dan optimistis. Ia mencontohkan sistem kloter dari Indonesia yang rapi, namun berubah mengikuti skema syarikah setibanya di Arab Saudi.

Perubahan sistem ini, menurutnya, menuntut jamaah untuk mengubah pola pikir dan tidak semata bergantung pada sistem lama.

“Jika kita menggantungkan manasik kepada seseorang, lalu ia tak bisa membantu, maka kita akan rugi. Tetapi jika kita menggantungkan kepada Allah, niscaya akan ada jalan keluar,” ujarnya.

Ia juga mengajak seluruh jamaah calon haji Indonesia untuk tetap menjaga fokus ibadah selama di Tanah Suci. Menurutnya, momen ibadah haji harus dijadikan sebagai sarana menggali nilai-nilai spiritual demi kemaslahatan pribadi dan sosial.

See also  Libur Sekolah, Jumlah Peziarah Masjid Nabawi Meningkat Hingga 5,8 Juta orang dalam Sepekan

“Aswadi mengingatkan bahwa selain usaha dan keteraturan, kekuatan utama dalam ibadah haji adalah tawakal dan kesiapan hati untuk menghadapi segala dinamika di lapangan,” tutupnya.

Tags: arbainmadinahMasjid Nabawi
Previous Post

Dari Loper Koran ke Tanah Suci: Kisah Pak Dulhari Menabung 15 Tahun Demi Haji

Next Post

Kemenag Pastikan Jamaah Tetap Bisa Masuk Masjidil Haram Meski Belum Pegang Kartu Nusuk

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Iklan
  • Disclaimer
  • Email

Madaninews.id - Ekonomi Syariah, Gaya Hidup Islami, Komunitas | All Rights Reserved

  • Home
  • News
  • Ekonomi Syariah
  • Gaya Hidup
  • Khazanah Islam
  • Haji & Umrah
  • Islamika
  • IPEMI
  • Indeks