Ditemui di butiqnya di bilangan Mega Cinere Depok, sosok wanita cantik ini menerima kami dengan baik. Hirmah demikian ia biasa dipanggil. Wanita yang dikaruniai 4 orang putri ini, lahir di Jakarta tahun 1978.

Hirmah memulai bisnis pada tahun 2014. Ia mengusung brand Hirmah Shah Reza atau lebih di kenal dengan nama HSR Butiq. Nama ‘Hirmah Shah Reza’ sendiri, diambil dari gabungan namanya dan suaminya. Brand HSR Butiq menghadirkan konsep busana syar’i. Butiq yang terus berkembang sekalipun didera krisis akibat pandemi Covid 19 ini, demikian sangat menginspirasi. Karena itu Madani menyempatkan diri untuk mewancarai kiat sukses HSR Butiq melampaui pandemi. Berikut petikannya.
Bisa diceritakan secara singkat awal mula membangun bisnis HSR Butiq?
Awalnya saya menekuni bisnis fashion secara otodidak saja. Ini lebih ke masalah hobi, saya suka membuat baju-baju untuk dipakai sendiri, ternyata sahabat-sahabat saya banyak yang suka, dan mereka suka minta saya buatkan baju. Dari situlah tercetus ide atau keinginan, kenapa tidak buat brand sendiri.
Ketika memulai bisnis ini, saya memang tengah dalam proses mau hijrah dari yang biasa menggunakan jilbab pada umumnya, ke busana syar’i. Pada akhirnya saya memutuskan memulai bisnis ini dengan konsep syar’i. Kemudian, saya juga mau syiar mengajak para wanita muslimah agar tidak takut berbusana syar’i, karena dengan berbusana syar’i tetap akan terlihat modis dan fashionable.
Namun dalam menjalankan bisnis dan terjun jadi pembisnis tidaklah gampang. Berkat suami terus memberi support dan mendapat pengertian anak-anak karena anak-anak juga sudah cukup besar, saya menjalankan bisnis ini seperti tidak ada hambatan. Sekalipun demikian, meski menjalankan bisnis, tugas saya sebagai ibu rumah tangga tidak pernah saya tinggalkan.
Bagaimana teknik pemasaran yang ibu lakukan selama ini?
Tehnik pemasaran atau promosi yang saya lakukan melalui sosial media Instagram. Sering juga sahabat-sahabat saya membantu mempromosikannya. Bahkan teman-teman saya dari kalangan artis ikut membantu mempromosikan juga, seperti Edies Adelia dan juga ustadzah Lulung Mumtaza. Mereka mengatakan suka memakai brand HSR, karena nyaman dan adem. Bahkan menurut sang ustadzah, brand HSR mampu memberi kebebasan bergerak untuk terus mensyiarkan hal-hal baik dalam ceramah yang di sampaikan.
Apakah HSR pernah mengikuti fashion show sebagai bentuk pemasaran sekaligus bentuk syiar?
HSR pernah juga mengikuti fashion show. Diantaranya: Mufest Fashion (Muslim Fashion Festival), atau kerjasama event di Makasar. Kala awal saya melaksanakan event di Makasar, Alhamdulillah produk saya langsung diterima. Responnya luar biasa, sebab banyak yang menyukai desain busana saya. Bahkan repeat order dan yang menyukai HSR Butiq masih berlanjut sampai sekarang. Order masih berdatangan.
Berapa outlet yang HSR Butiq miliki pada saat ini?
HSR saat ini masih memiliki satu outlet. Saya berharap ke depan bisa lebih baju sehingga bisa menambah outlet yang baru.
Apa keistimewaan brand HSR yang ibu usung?
Saya memilih bahan yang berkualitas. Untuk pencaharian bahan dan motif juga saya lakukan sendiri. Karena bahan yang digunakan berkualitas dan terpilih, maka saya melakukan survey terlebih dahulu. Seperti misalnya, kira-kira peminatnya seperti sekarang, baik dari warna, kualitas dan model.
Selain itu untuk setiap mengeluarkan model baru, HSR hanya memproduksi secara limited edition. Hanya 20 sampai 30 pcs untuk satu warna. Khusus untuk warna putih, tersedia dari semua ukuran S, M, L sampai XL. Sementara itu untuk motif cerah hanya diproduksi 10 sampai 20 pcs saja.
Bagaimana HSR dapat melewati krisis pandemi Covid 19?
Selama ini dapat dikatakan, saya tidak banyak mengalami kesulitan dalam menjalankan bisnis yang ada. Dari awal saya merintis bisnis ini, saya selalu bersyukur pada support teman-teman terutama suami dan anak. Mereka sangat membantu saya, apalagi suami total support saya dalam menjalankan bisnis ini. Walaupun suami saya seorang pengusaha yang bergerak di bidang kontraktor, tapi ia sangat membantu saya menjalankan bisnis ini dan memberi saya semangat agar terus bisa menumbuhkan ide-ide saya di dunia fashion ini.
Dalam menghadapi masa sulit selama pandemic, saya memberanikan diri live di Instagram. Teryata dari situ, banyak peminat HSR belanja menggunakan online. Apalagi saat itu kita sedang melakukan social distancing menjaga jarak dan tidak bersentuhan, berjualan secara online ternyata solusi banget untuk HSR. Harga juga bisa lebih murah, dan sekarang pangsa pasar HSR semakin meluas, bahkan sampai ke Pare-Pare dan Aceh.
Apa ciri khas produk HSR yang membedakan dengan produk lain?
HSR menggunakan warna-warna dominan warna yang lembut. Warna dasar utamanya adalah hitam dan putih. HSR juga mengusung trend busana simple dan bisa dipakai untuk OOTD (Outfit of the Day). Selain itu bisa digunakan untuk pengajian, antar jemput anak, atau lebih ke anytime di mana mengenakannya tidak masalah. Tentu saja terkecuali bagi busana pesta. Biasanya ia lebih ke custom sesuai dengan keinginan pemesan.
Apa harapan ibu ke depan demi kemajuan HSR Butiq?
Saya berharap agar HSR dapat lebih dikenal di seluruh Indonesia. Selain itu dapat terus melakukan Fashion Show Tunggal. Semua itu adalah target dan impian HSR Butiq ke depan. Pada saat ini sudah ada beberapa permintaan untuk melakukan Fashion Show di luar negeri, tapi saya masih fokus di Indonesia dulu.
Saya juga ingin agar masyarakat mengenal HSR lebih luas dengan harga yang terjangkau, tapi sudah bisa memiliki busana muslim yang berkualitas premium. Hal ini telah dibuktikan dengan banyaknya repeat order setelah melakukan transaksi di HSR Butiq. Namun demikian, saya tetap terus mencoba memperbaiki manajemen HSR terutama di bagian promosi, agar HSR dapat menjadi pilihan utama masyarakat.
Boleh tahu berapa kisaran harga produk HSR?
Produknya HSR ini terdiri dari gamis dan set gamis plus khimarnya. Selain itu ada juga mukena dan khimar saja. Adapun kisaran harga satu set gamis 650 – 1.250 K. Sangat-sangat terjangkau banget. Beda dengan baju pesta bisa mencapai 1.5 – 2jt. Semua bahan saya banyak menggunakan bahan yang terlihat jatuh karena saya mengusung busana syar’i, sehingga harus ringan dan nyaman. Untuk lengan dan dada saya banyak menggunakan jersey tentu dengan kwalitas premium. Untuk khimar saya memakai bahan sifon premium, karena lebih lembut dan lebih ringan.
Foto-Foto Produk HSR Butiq.*

