Ibadah.id, Bogor – Seperti yang telah menjadi keyakinan kaum muslimin, bahwa memberi makan orang yang berpuasa, maka pahalanya setara dengan orang yang berpuasa tersebut. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW;
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5: 192. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Hal itulah yang diupayakan Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) di bulan yang penuh rahmat dan keberkahan ini untuk “Berburu Kebaikan” dengan membagikan 1.000 takjil kepada masyarakat. Kegiatan yang kedua kalinya ini berlansung di Jalan Raya Jonggol, Sukamanah, Jonggol, Bogor, Jawa Barat, tepatnya di depan Rumah Sakti Permata Jonggol, Senin (04/06) sore hari menjelang waktu berbuka.

Pembagian 1.000 takjil yang langsung dikomandoi Ingrid Kansil selaku Ketua Umum IPEMI ini berjalan aman, lancar dan tertib. Terlihat anstusiasme pengguna jalan yang mendapatkan takjil. Menurut Ingrid, kegiatan ramadhan ini dilaksanakan untuk menumbuhkan rasa spiritualitas dan berharap kesalehan sosial ini bisa menebar keseluruh anggota IPEMI di Indonesia dan luar negeri.
“Alhamdulillah, pembagian takjil yang kedua selama bulan ramadhan yang diikhitarkan pengurus pusat IPEMI ini berjalan lancar. Alhamdulillah ada kepuasan tersendiri dari diri kami, karena ini adalah bulan suci ramadhan, dimana Allah SWT telah memberikan kesempatan kedpada kita untuk bisa merefleksikan diri kita, menumbuhkan rasa spiritualitas kita, menjalin kebersamaan, juga melakukan hal-hal yang baik di bulan suci ramadhan ini. Tentunya harapannya, kita bisa terlatih berbuat baik untuk semua orang dan setelah usai menjalankan ibadah puasa ramadhan, kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi dibanding sebelum-sebelumnya,” ujar Ingrid Kansil kepada Ibadah.id usai acara pembagian takjil.
Ia menambahkan, kedepan kegiatan semacam ini bisa menjadi Sosial Entrepreneur sebagai penyeimbang antara dunia dan akhirat.
“Saya mengharapkan, kesalehan sosial yang dilakukan IPEMI bisa ditularkan ke kader IPEMI di seluruh indonesia. Meskipun visi kita adalah membangun usaha kaum muslimah di seluruh indonesia, tetapi kedepan tentunya kita mengarahkan apa yang dilakukan teman-teman ini bisa lebih ke Sosial Entrepreneur. Sosial Entrepreneur ini adalah kolaborasi antara kegiatan wirausaha dengan kegiatan sosial. Supaya keseimbangan itu bisa tercipta antara kegiatan duniawi dan ukhrawi,” pungkas Ingrid.