MADANINEWS.ID, BOGOR — Kepala Unit Percetakan Al-Qur’an (UPQ), Jamaluddin Marki mengungkapkan tingginya kebutuhan mushaf Al-Qur’an bagi umat Islam di Indonesia. Namun untuk saat ini, UPQ baru mampu mencetak 300.000 sampai 400.000 mushaf Al-Qur’an dalam setahun dengan sumber daya yang dimiliki.
Pada masa pandemi Covid-19 ini, Jamal mengungkapkan, kebutuhan masyarakat muslim akan mushaf Al-Qur’an begitu tinggi, hal ini berdasarkan banyaknya permohonan mushaf Al-Qur’an yang diajukan. Sampai bulan Mei 2021, sekitar 80.000 eksemplar sudah didistribusikan kepada masyarakat.
“Dengan banyaknya pembatasan kegiatan masyarakat di luar rumah, diharapkan masyarakat memiliki waktu lebih banyak membaca dan mengkaji isi kandungan Al-Qur’an, sambil berdoa dan berharap pandemi cepat berlalu,” ujar Jamal kepada tim pemberitaan Bimas Islam di Ciawi, Bogor, pada Rabu (16/6).
“Kalau kita melihat jumlah masjid dan mushalla dalam data SIMAS ada sekitar 800.000, lalu angka pernikahan rata-rata dalam setahun itu sekitar dua juta peristiwa, belum lagi kita hitung ada berapa majelis taklim, TPA/TPQ, pondok pesantren, dan madrasah, jumlah mushaf al-Qur’an yang dibutuhkan sangat banyak sekali,” imbuhnya.
Jamal mengungkapkan, produksi percetakan mushaf Al-Qur’an paling tinggi yang dicetak UPQ terjadi pada tahun 2019 lalu, yakni menembus hingga satu juta eksemplar berupa mushaf Al-Qur’an, Al-Qur’an dan terjemah, Surat Yasin, serta Juz Amma.
“Di tahun 2020 kemarin karena pandemi Covid-19 sehingga ada refocusing anggaran, UPQ hanya mencetak sebanyak 120.000 eksemplar hanya mushaf Al-Qur’an saja. Untuk tahun 2021 ini, target kita mencetak 400.000 mushaf Al-Qur’an dan 20.000 Al-Qur’an dan terjemah. Dan untuk pertama kalinya UPQ mencetak mushaf Al-Qur’an dan terjemahnya dengan naskah terjemahan yang terbaru direvisi tahun 2019 oleh Lembaga Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) yang sebelumnya terakhir direvisi pada tahun 2002,” jelasnya.
Jamal menambahkan, untuk tahun depan berdasarkan rencana strategis (renstra) yang telah disusun, UPQ menargetkan akan mencetak sebanyak 820.000 mushaf Al-Qur’an.
“Kementerian Agama berencana merevitalisasi Unit Percetakan Al-Quran (UPQ) di Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Rencananya UPQ ini akan memiliki standar internasional, mencetak lebih banyak mushaf dan diproyeksikan menjadi sarana edukasi dan destinasi wisata religi di Indonesia.” tutupnya.