MADANINEWS.ID, PEKALONGAN — Sebagai bagian dalam percepatan Program Penggemukan Domba “Ternak Bae”, Lembaga Kajian Nawacita (LKN) dan Koperasi Koperasi Energi Terbarukan Indonesia (KOPETINDO), melakukan kunjungan teknis ke Pekalongan, Jawa Tengah pada Sabtu 3 April 2021.
Program Ternak Bae ini merupakan program ketahanan pangan hasil kolaborasi LKN dan KOPETINDO bekerjasama dengan PT Bersama Optimis Sukses (PT BOS) selaku Mitra Investasi. Ternak bae merupakan program penggemukan ternak domba oleh masyarakat sebagai Mitra Usaha. Masyarakat di Pekalongan, dipilih sebagai pilot project yang akan menjalankan program Ternak Bae. Ditargetkan, 5.000-10.000 Kandang Domba, akan dibangun di Pekalongan. Saat ini, sudah ada 3.066 individu masyarakat yang akan menjadi Mitra usaha.
Hadir dalam kunjungan tersebut Sekretaris Jenderal LKN Totok Sediyantoro, Pengarah Program LKN Budi Utama dan M. Lutfi Handayani, Ketua KOPETINDO Widi Pancono, Manajemen PT BOS yang diwakili oleh Ajeng, serta Tim Pelaksana Program Ternak Bae di Pekalongan yang dipimpin oleh Mustakim.
Dalam sudut pandang Kopetindo, program ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan ketahanan energi dan ketahanan pangan di masyarakat. Hal yang mutlak harus dimiliki oleh masyarakat kita.
Begitu juga dari pandangan LKN. Usaha Penggemukan Domba “Ternak Bae” merupakan langkah nyata dari program pemberdayaan ekonomi masyarakat, untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kekuatan ekonomi kerakyatan, terutama di masa Pandemi COVID-19.
Diharapkan, melalui program Ternak Bae, masyarakat dapat terbantu untuk mengatasi kesulitan ekonominya di masa pandemi ini. Minimal, ada opsi agar masyarakat dapat memiliki tambahan pendapatan, melalui program penggemukan domba.
Tanpa Modal Awal
Yang menarik dalam program ini adalah, tanpa modal awal, masyarakat yang akan menjadi Mitra Ternak Bae, akan mendapatkan modal investasi berupa 2 unit Kandang Domba, lengkap dengan Bibit/Bakalan Domba, serta pakan ternaknya. PT BOS, selaku Mitra Investasi, akan menyediakan modal pembangunan kandang, dan biaya operasional non kandang, termasuk biaya pakan untuk penggemukan domba.
Hebatnya lagi, hasil penggemukan dombanya, akan dibeli/diserap oleh Kopetindo dan PT BOS melalui wadah Kerja Sama Operasi (KSO). Dengan demikian, Mitra Peternak tidak perlu repot untuk menjual dombanya, karena sudah disediakan pasarnya oleh KSO.
Dalam waktu 3 bulan penggemukan, Mitra Peternak akan panen atau dapat menjual dombanya. Dengan demikian, mereka akan memperoleh penghasilan tambahan, sekaligus dapat mengangsur tiap 3 bulan selama kurang lebih 5 tahun, agar kandang domba tersebut dapat menjadi miliknya.
Agar program penggemukan domba ini dapat berhasil dengan baik, pihak KSO juga akan melakukan pembinaan, pelatihan, pendampingan, dan pengawasan kepada Mitra Peternak.
Percontohan 50 Kandang dulu, dari Target 10.000 Kandang
Sekitar 10.000 kandang domba, ditargetkan akan dibangun di Pekalongan, Jawa Tengah. Untuk tahap awal, akan dibangun 50 kandang dulu, sebagai Pilot Project atau untuk Percontohan. Tahap berikutnya, akan dibangun per 500 kandang, hingga mencapai sejumlah target tersebut.
Saat ini, sudah 3.066 masyarakat yang mendaftarkan diri untuk mengikuti program Ternak Bae di Pekalongan. Jumlah ini, tentu akan terus bertambah secara signifikan, seiring berjalannya pelaksanaan pilot project dan pembangunan kandang domba tersebut. Pihak KSO (Kopetindo dan PT BOS) akan menyeleksi secara ketat, masyarakat yang akan menjadi Mitra Peternak.
Tidak semua peminat/pendaftar akan diterima. Hanya yang memiliki kesungguhan dan kedisiplinan dalam merawat ternak, serta rasa tanggung jawab yang tinggi saja, yang akan diterima menjadi Mitra Peternak.
Banyumas, Segera Menyusul
Program pemberdayaan ekonomi masyarakat ini tidak berhenti hanya di Pekalongan saja. Kedepan, akan terus dikembangkan ke daerah lain di Jawa Tengah, dan provinsi-provinsi lainnya.
Banyumas/Purwokerto Jawa Tengah, sudah menyiapkan diri dan segera menyusul untuk menjalankan program ini, dengan nama program “Raja Kaya”. Tercatat, sudah sekitar 3.000-an masyarakat yang berminat dan mendaftar. Sebagian calon Mitra Peternak, bekerjasama atau dikoordinasikan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Dengan demikian, masyarakat berpenghasilan rendah atau yang tidak memiliki lahan sendiri untuk dibangun kandang domba, tetap dapat mengikuti program ini.
BUMDes, dapat menyewakan lahan milik desa atau lahan non produktif di desa, untuk disewakan kepada mereka. Dengan demikian, pada lahan tersebut dapat dibangun puluhan kandang domba sekaligus, dan menjadi sentra kandang domba di desa tersebut.
Dengan demikian, semua mendapat manfaat. Aktivitas bisnis BUMDesnya makin produktif, Masyarakat bawah meningkat pendapatannya, dan ketahanan pangan masyarakat terkait kebutuhan daging domba makin terpenuhi.