MADANINEWS.ID, JAKARTA — Indonesia menghadapi sejumlah tantangan dalam mewujudkan kedaulatan pangan. Pemerintah kerap menghadapi dilema ketika harga pangan melonjak seiring permintaan masyarakat lebih besar daripada kemampuan produksi. Sektor pangan saat ini dihadapkan pada tiga tantangan yang mengarah pada lonjakan jumlah penduduk, keterbatasan lahan pertanian, dan perubahan iklim.
Namun, upaya menggenjot produktivitas komoditas pangan dan merealisasikan target swasembada pangan tak bisa sepenuhnya bergantung kepada negara. Pemerintah pun mendorong kerja sama dengan pengusaha untuk mewujudkan ketahanan pangan.
Atas dasar inilah Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) bekerjasama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menggelar BIMTEK Ketahanan Pangan pada Rabu (14/11) di Gedung Serbaguna Rumah Jabatan DPR RI-Jakarta.
“Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengoordinasikan upaya memantapkan ketersediaan pangan yang bersumber dari produksi. IPEMI merupakan organisasi muslimah yang anggotanya didominasi oleh para pengusaha UMKM harus ikut ambil andil dalam menyelenggarakan Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat. Salah satunya melalui peningkatan ketahanan pangan keluarga melalui pengembangan model pelatihan dan pemberdayaan.” Kata Ketua Umum IPEMI Ingrid Kansil dalam sambutannya membuka acara BIMTEK Ketahanan Pangan.
Ingrid mengatakan Ketahanan pangan adalah ketersediaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dikatakan memiliki ketahanan pangan jika penghuninya tidak berada dalam kondisi kelaparan atau dihantui ancaman kelaparan. Seluruh unsur bangsa punya andil besar bekerja keras di sektor yang beragam, tak terkecuali para pelaku UMKM.
“BIMTEK ini merupakan komitmen dan keinginan kuat dari IPEMI untuk saling berkoordinasi sehingga perencanaan dan pelaksanaan tugas-tugas kita lebih sinergis dan integratif sehingga dapat tercapai hasil-hasil yang lebih bermanfaat bagi masyarakat untuk mewujudkan cita-cita daerah yang tangguh pangan,” terang Ingrid.
Menurut Ingrid UKM sebagai penggerak ekonomi rakyat memiliki peran yang sangat strategis dalam hal pencapaian ketahanan pangan. Peran UKM dalam Ketahanan Pangan sangat penting dan mendesak karena dalam ketahanan pangan terdapat aspek produksi, distribusi dan konsumsi.
“Dalam mencapai ketahanan pangan memerlukan daya upaya yang konsisten dari tingkat hulu hingga hilir. Di tingkat hulu petani/nelayan/peternak senantiasa memproduksi hasil pangan yang berkualitas dan dalam jumlah yang cukup, sementara itu di bagian proses perlu industri UKM yang mampu mengelola bahan mentah menjadi produk setengah jadi/produk jadi, sedangkan pada tahap hilir adalah peran aktif UKM bidang perdagangan untuk memasarkan produk jadi,” papar Ingrid.
Karenanya ia berharap kedepan para UKM yang ada di bawah naungan IPEMI bias ikut andil dan berperan aktif dalam mendukung program-program ketahanan pangan di daerahnya.
TurutHadir dalam kegiatan BIMTEK Ketahanan Pangan ini Ketua Dewan Pembina IPEMI M. Luthfi Handayani, Sekretaris Jenderal IPEMI Nurwahidah Saleh dan ratusan anggota IPEMI dari seluruh Indonesia