MADANINEWS.ID, JAKARTA – Anggota Komisi Fatwa MUI Kiai Nurul Irfan menyampaikan pesan penting terkait peran persaudaraan antarumat Islam dalam menjaga kedamaian, terutama dalam suasana politik seperti pilkada.
Menurutnya, menjaga persaudaraan antarsesama muslim adalah kewajiban, sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Hujurat ayat 10:
إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا۟ بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.”
Kiai Nurul menekankan bahwa kata ‘ikhwatun’ dalam bahasa Arab menunjukkan persaudaraan yang erat seperti saudara kandung, yang menjadi perumpamaan persatuan di antara orang beriman. Hal ini berarti umat Islam sebaiknya bersatu, dan saling mencintai, serta hormat menghormati.
“Orang mukmin itu hendaknya bersatu sebagaimana saudara kandung satu dengan yang lain saling mencintai, saling hormat menghormati, begitulah jadinya nilai persaudaraan Muslim itu sangat luar biasa pentingnya untuk selalu di jaga,” kata dia dikutip dari MUIDigital, Rabu (13/11/2024).
Dalam konteks pilkada, Kiai Nurul mengajak seluruh calon pemimpin daerah dan juga pendukungnya untuk menahan diri dari hal-hal yang memicu perpecahan. Kiai Nurul juga berpesan agar calon pemimpin maupun pendukungnya memegang prinsip siap menang maupun siap kalah, agar ukhuwah Islamiyah tetap terjaga.
“Jangan sampai persatuan bangsa Indonesia hancur hanya karena perbedaan dukungan politik. Apa untungnya jika kita saling bermusuhan? Tidak seharusnya pilkada menjadi alasan orang saling bertikai,” tuturnya.
Lebih lanjut, dia juga menambahkan bahwa tiap pihak harus mengedepankan akhlak yang baik. Saling menghargai perbedaan pilihan politik menjadi kunci agar suasana damai tetap terjaga.
Kiai Nurul mengakhiri pesannya dengan doa, agar Allah memberikan pemimpin yang takut kepada-Nya dan memiliki rahmah terhadap rakyat.
اللَّهُمَّ لَا تُسَلِّطْ عَلَيْنَا بِذُنُوْبِنَا مَنْ لَا يَخَافُكَ فِيْنَا وَلَا يَرْحَمُنَا
“Ya Allah dikarenakan dosa-dosa kami janganlah Engkau kuasakan (beri pemimpin) orang-orang yang tidak takut kepada-Mu atas kami dan tidak pula bersikap rahmah kepada kami.”
Dengan menguatkan ukhuwah, diharapkan pilkada dapat berlangsung damai dan menjadi momen memperkokoh persatuan bangsa.