MADANINEWS.ID, JEDDAH – Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi bersama dengan Program Pelayanan Tamu Allah (the Guests of God Service Program) dan Otoritas Umum Awqaf menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk membentuk dan mendanai pusat pendidikan bagi jemaah haji dan umrah dari seluruh dunia.
Penandatangan MoU dilaksanakan pada hari Kedua Konferensi dan Pameran Pelayanan Haji dan Umrah (Hajj and Umrah Services Conference and Exhibition) di Jeddah pada Selasa (09/01). Pusat pendidikan jemaah haji dan umrah ini diharapkan kedepannya mampu meningkatkan kesadaran para tamu Tuhan akan layanan yang tersedia di Arab Saudi.
Pusat Pendidikan yang direncanakan akan fokus pada peningkatan kesadaran jamaah, jamaah umrah dan pengunjung terhadap layanan yang disediakan oleh lembaga pemerintah dan sektor swasta dan nirlaba.
Perjanjian lain ditandatangani antara Umm Al-Qura for Development and Construction Co. dan Otoritas Umum Awqaf, yang bertujuan untuk membangun proyek sayap hotel senilai SR2,5 miliar ($666,6 juta).
Menteri Haji dan Umrah Tawfiq Al-Rabiah mengatakan jemaah dari 67 negara menggunakan aplikasi Nusuk untuk reservasi haji tahun lalu, dan menambahkan: “Kementerian bertujuan untuk meningkatkan pengalaman digital dengan menawarkan layanan komprehensif melalui aplikasi, termasuk penerbitan visa, haji dan umrah. pemesanan dan materi panduan,” kata dia seperti dilansir dari Arab News, Selasa (09/01).
Dia menekankan prioritas yang ditempatkan pada kesehatan dan keselamatan jamaah oleh Kerajaan dan kementerian, serta tujuan untuk menarik lebih banyak jamaah dari tahun ke tahun.
Al-Rabiah mengumumkan akan menampung lebih dari 13,5 juta umat Islam yang menunaikan ibadah umrah selama tahun 2023. Menteri menegaskan, negara-negara tanpa misi haji memanfaatkan Nusuk untuk melayani jamaah secara langsung.
Platform ini melayani 67 negara pada tahun lalu, katanya, dan bertambah menjadi 126 negara pada musim haji tahun 2024. Jemaah dapat dengan mudah dan transparan memilih paket dan layanan mereka serta mendapatkan visa haji secara langsung tanpa perantara
Al-Rabiah juga menyoroti pembangunan infrastruktur tempat-tempat suci yang sedang berlangsung melalui proyek-proyek melebihi SR5 miliar (Rp20,7 triliun), dan mengatakan 150.000 unit AC baru akan dipasang untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh kondisi cuaca.
Walikota Makkah Musad Aldaood mengatakan menara yang didirikan di tempat-tempat suci untuk menggantikan tenda akan diuji selama haji tahun ini. Pemerintah Kota Makkah berdedikasi untuk menjaga kesehatan jamaah dengan secara rutin menyemprot 160.000 tenda dan 90.000 fasilitas sanitasi dengan pestisida pada akhir setiap musim haji, untuk memastikan lingkungan yang bersih dan aman bagi jamaah berikutnya.
Wakil Menteri Luar Negeri Saudi Waleed Elkhereiji menyoroti penggunaan teknologi untuk mengatasi hambatan dan meningkatkan efisiensi. Dia mengatakan inisiatif pengajuan Visa KSA bertujuan untuk membantu jamaah mendapatkan visa secara elektronik tanpa perlu mengunjungi kedutaan.
Visa elektronik berkontribusi dalam mengatasi tantangan keamanan dan kesehatan, tambahnya, dengan tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menangani visa palsu bersama dengan pihak berwenang.
Presiden Otoritas Umum Penerbangan Sipil Abdulaziz Al-Duailej mengatakan komite pengawas telah dibentuk untuk meningkatkan koordinasi antar berbagai lembaga dan memastikan kelancaran transportasi. Hal ini bertujuan untuk memfasilitasi pergerakan jamaah antara akomodasi mereka dan bandara, menghindari kepadatan yang berlebihan dan memastikan transportasi bagasi yang aman.
Al-Duailej mengatakan lebih dari satu juta botol air suci Zamzam dikirim ke negara-negara jamaah haji tahun lalu. Dia mendesak lembaga dan agen haji di seluruh dunia untuk berkoordinasi terlebih dahulu untuk menjadwalkan penerbangan dan memilih pesawat serta operator yang aman untuk memastikan jamaah mendapatkan perjalanan yang nyaman dan aman.