MADANINEWS.ID, Wonosobo ‒ Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Makro Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) Rulli Nuryanto mengungkapkan bahwa era sekarang menuntut UMKM untuk beradaptasi dan bertransformasi agar dapat bertahan dan berkelanjutan dengan kunci strateginya adalah kreativitas, inovasi, digitalisasi, dan kolaborasi.
“Untuk memperkuat kemampuan dan kapasitas disrupsi UMKM dalam kerangka strategi tersebut, ada 3 hal yang menjadi concern,” ucap Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Makro Kementerian Koperasi dan UKM Rulli Nuryanto saat mewakili Menteri Koperasi dan UKM, pada acara Wonosobo Festival UKM Expo 2023, di Wonosobo, Rabu (1/3).
Tiga Concern Atasi Disrupsi UMKM
Pertama, meningkatkan kapasitas SDM KUMKM agar tumbuh sebagai wirausaha produktif dan terhubung dengan ekosistem digital. “Upaya ini diwujudkan antara lain dengan meningkatkan literasi digital dan entrepreneurship melalui pelatihan, pendampingan dan inkubasi usaha,” kata Rulli.
Hingga Desember 2022 sudah ada 20,76 juta UMKM onboarding digital, pada 2023 ini ditargetkan 24 juta UMKM akan masuk dalam ekosistem digital.
Kedua, membangun dan memperkuat proses bisnis UMKM. Di dalamnya mencakup kemudahan legalitas usaha (NIB), penguatan produk UMKM dengan sertifikasi dan standardisasi, factory sharing, hingga mengembangkan jejaring kemitraan usaha untuk bahan baku, pembiayaan, kualitas produk, teknologi, dan akses pasar.
“Tidak lupa, juga mendorong kelembagaan UMKM melalui koperasi untuk memperkuat posisi tawar dan meningkatkan skala ekonomi mereka,” ucap Rulli.
Ketiga, kata Rulli, meningkatkan akses pasar dan pemasaran UMKM. Secara berkelanjutan, pemerintah menggelorakan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), memfasilitasi onboarding produk UMKM melalui laman LKPP/Bela Pengadaan PADI, SIREN (platform e-commerce) oleh SMESCO.
Selain itu Pemerintah juga sudah menetapkan kebijakan alokasi 30 persen area publik untuk promosi produk UMKM serta alokasi 40 persen belanja pemerintah dalam pengadaan B/J KUMKM.
Potensi Besar
Menurut Rulli, Kabupaten Wonosobo memiliki potensi yang besar. “Posisinya yang diapit gunung Sindoro dan gunung Sumbing juga membuat kabupaten ini memiliki potensi wisata dan pertanian yang besar,” ujar Rulli.
Selain Kawasan wisata seperti Dieng yang sudah banyak dikenal Wonosobo juga memiliki kawasan wisata lain seperti telaga Menjer dan Pemandian Kalianget yang masih bisa ditingkatkan potensinya.
Begitu juga dengan potensi pertaniannya seperti komoditas tanaman holtikuktura dan kopi nya.
“Semua itu masih dapat ditingkatkan potensinya agar juga dapat mengangkat UMKM antara lain dengan memanfaatkan digitalisasi,” kata Rulli.
Bagi Rulli, Wonosobo Festival UKM Expo tahun ini bisa menjadi salah satu tools-nya. “Saya optimistis sektor partiwisata di Wonosobo ini masih mempunyai potensi untuk lebih ditingkatkan lagi,” kata Rulli.
Kabupaten Wonosobo juga memiliki Desa Wisata Sembungan yang masuk dalam 50 Desa Wisata Terbaik Anugerah Desa Wisata (ADWI) 2022 dari Kemenparekraf RI.
Jadi, Rulli menekankan bahwa kegiatan Wonosobo Festival Expo 2023 ini merupakan ajang bagi pelaku UMKM dalam memperkenalkan produk-produk unggulannya. “Sekaligus bisa dimanfaatkan untuk menjalin kemitraaan antara Usaha Mikro Kecil dengan Usaha Menengah Besar agar produk usaha mikro kecil ini bisa terhubung ke dalam rantai pasok industri,” kata Rulli.
Untuk itu, Rulli berharap pemerintah daerah diharapkan berperan aktif dalam menjadi jembatan bagi UMKM, khususnya yang memproduksi produk unggulan lokal.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menegaskan, UKM yang berdaya sebagai motor penggerak ekonomi negeri bukanlah isapan jempol belaka, jika mau menilik fakta bahwa UMKM memiliki peranan yang besar dalam pertumbuhan perekonomian nasional.
“Saya berharap kegiatan Wonosobo Festival UKM Expo 2023 ini dapat memajukan usaha mikro dan potensi UKM daerah, mendorong kunjungan wisata, serta menjadi pemicu dari kemajuan promosi dan inovasi pemasaran produk berbasis kearifan lokal daerah,” ujar Bupati Wonosobo.*