Madaninews.id
  • Home
  • News
  • Ekonomi Syariah
  • Gaya Hidup
  • Khazanah Islam
  • Haji & Umrah
  • Islamika
  • IPEMI
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Ekonomi Syariah
  • Gaya Hidup
  • Khazanah Islam
  • Haji & Umrah
  • Islamika
  • IPEMI
  • Indeks
No Result
View All Result
Madaninews.id
No Result
View All Result

Kemenag Fokus Finalisasi Kesiapan Haji di Tanah Air

Abi Abdul Jabbar Sidik
3 July 2018 | 09:23
rubrik: Haji & Umrah
Pemberangkatan haji

Calon jamaah haji saat hendak bertolak ke tanah suci. (foto:istimewa)

Share on FacebookShare on Twitter

IBADAH.ID, Jakarta-Penyelenggaraan ibadah haji tahun 1439 H/2018M hanya tinggal menghitung hari. Kelompok terbang (kloter) pertama calon jemaah haji Indonesia dijadwalkan berangkat ke tanah suci pada 17 Juli mendatang. Sejumlah persiapan baik di Arab Saudi dan di tanah air telah dilaksanakan oleh Kementerian Agama RI.

Saat ini persiapan jelang keberangkatan calon jemaah difokuskan pada persiapan dalam negeri. Hal ini disampaikan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin kepada awak media di kantornya, Lapangan Banteng, Jakarta.

“Fokus persiapan kita saat ini di tanah air. Jadi inilah yang sedang terus kita lakukan. Misalnya, finalisasi pengurusan dokumen perjalanan haji, dan pembentukan kloter-kloter, serta  persiapan lain yang ada di tanah air ini,” kata Menag di Jakarta, Senin (02/07/2018).

Persiapan lain yang dilakukan di tanah air adalah penyiapan fasilitas embarkasi bagi para jemaah. Apalagi menurut Menag, tahun ini adalah tahun pertama akan diberlakukan proses keimigrasian di embarkasi. “Ini pertama kali proses perekaman 10 sidik jari serta biometri dilaksanakan di tanah air,” kata Menag.

Sebelumnya, kedua proses tersebut selalu dilaksanakan di bandara Madinah atau Jeddah Arab Saudi sesaat setelah jemaah turun dari pesawat. Artinya menurut Menag, proses yang biasanya memakan waktu lama di bandara Arab Saudi akan dilaksanakan di embarkasi.

“Kita terus melakukan persiapan karena waktunya juga semakin dekat,”kata Menag.

Sebelumnya, pada bulan Ramadan lalu, Menag Lukman telah bertolak ke Arab Saudi guna mengecek persiapan penyelenggaraan haji di sana. Menag pun sempat mengunjungi hotel yang menjadi tempat menginap para jemaah, dapur tempat pengolahan makanan jemaah, serta mencoba langsung bus operasional yang akan digunakan oleh para jemaah.

Salah satu yang menjadi perhatian dan konsentrasi pemerintah saat ini adalah kondisi di Mina. “Karena puncak kelelahan ibadah haji itu ada di Mina dan Arafah. Yang jadi masalah, di Mina itu luas daerahnya terbatas, sehingga tidak mungkin digeser ke samping. Karena aturan syar’i nya seperti itu,” kata Menag.

See also  Penyelenggaraan Haji 1440H/2019M dalam Angka

Hal ini berdampak pada kepadatan serta keselamatan jemaah. “Tahun 2017, pertama kali kuota haji Indonesia dikembalikan ke kuota normal. Yaitu sebanyak 211ribu. Ditambah lagi 10ribu, jadi total sekitar 221ribu. Artinya kita mendapatkan tambahan jemaah haji sekitar 50ribu. Tapi fasilitas yang kita peroleh di Mina tidak berubah,” jelasnya.

Oleh karena itu, Menag menyatakan pihaknya saat ini mencoba memberikan solusi dengan serius. “Kita akan sewakan penginapan di daerah sekitar Mina. Jadi nanti ada jemaah yang penginapannya dekat dengan Mina, usai dia dari Jamarat ia tidak perlu kembali ke tenda Mina,” terang Menag.

Tags: haji 2018lukman hakim saifuddinpersiapan haji 2018
Previous Post

Sepuluh Inovasi Penyelenggaraan Haji 1439H/2018M

Next Post

Sukses Daftarkan Situs Bersejarah, Arab Saudi Apresiasi Dukungan Indonesia

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Iklan
  • Disclaimer
  • Email

Madaninews.id - Ekonomi Syariah, Gaya Hidup Islami, Komunitas | All Rights Reserved

  • Home
  • News
  • Ekonomi Syariah
  • Gaya Hidup
  • Khazanah Islam
  • Haji & Umrah
  • Islamika
  • IPEMI
  • Indeks