MADANINEWS.ID, YOGYAKARTA– Sejak dibentuk pada tahun 2020, Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) sampai dengan 8 Juni 2021 telah mengelontorkan dana lebih dari Rp. 346 Miliar, dengan penerima manfaat lebih dari 31 juta jiwa di seluruh Indonesia.
Ketua MCCC PUsat, Agus Samsudin dalam siaran pers MCCC pada Selasa (8/6) menyampaikan, bahwa Muhammadiyah dengan kekuatan penuh baik lintas majelis dan organisasi otonom (ortom) telah berusaha maksimal untuk membantu penanganan pandemi covid-19 ini.
Dalam tabel yang dipresentasikan menunjukkan, dana lebih dari Rp.346 Miliar oleh MCCC digunakan untuk penanganan pandemi covid-19 yang terserap ke dalam 21 jenis tindakan atau aksi. Selain bergerak pada leading sector kesehatan, MCCC juga bergerak di sektor sosial, ekonomi, dan pendidikan/edukasi.
Misalnya, dalam aksi bantuan makanan siap santap, MCCC telah memberikan bantuan kepada sebanyak 61.878 jiwa. Serta, telah memberikan bantuan berupa telur sebagai pendamping makanan pokok sebanyak 9.800 kg atau 9,8 ton dan beras sejumlah 26.160 kg atau 26,1 ton.
Selain itu, MCCC juga memberi bantuan modal tunai sejumlah Rp. 7.893.666.500. Bantuan modal tunai ini tidak diberikan dengan cuma-cuma, melainkan juga dilakukan pendampingan lanjutan supaya penerima bantuan tunai bisa mengelola dana bantuan dengan maksimal.
Sementara, di sektor kesehatan Muhammadiyah telah memberikan potongan biaya studi kepada sebanyak 44.000 mahasiswa, selain itu beberapa kampus Muhammadiyah juga memberikan buka dan sahur geratis kepada mahasiswanya. Jika diakumulasikan dengan aksi bagi buka dan takjil oleh elemen Muhammadiyah lain, tercatat sebanyak 12.920 jiwa penerima manfaat aksi ini.
Uraian diatas baru memaparakan 6 jenis bantuan yang diberikan oleh MCCC kepada bangsa Indonesia, masih ada 15 jenis aksi bantuan yang diberikan oleh MCCC seperti, pembagian masker, penyemprotan disinfektan, layanan edukasi, dan lain sebagainya.
Dan, yang perlu dicatat bahwa total nilai program sebesar Rp. 346.331.832.234 tersebut di luar biaya operasional RS Muhammadiyah-’Aisyiyah dan operasional relawan di lapangan.