Madaninews.id
  • Home
  • News
  • Ekonomi Syariah
  • Gaya Hidup
  • Khazanah Islam
  • Haji & Umrah
  • Islamika
  • IPEMI
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Ekonomi Syariah
  • Gaya Hidup
  • Khazanah Islam
  • Haji & Umrah
  • Islamika
  • IPEMI
  • Indeks
No Result
View All Result
Madaninews.id
No Result
View All Result

Komisi X DPR Minta Hybrid Learning Bisa Dijadikan Alternatif

Irawan Nugroho
15 December 2020 | 10:30
rubrik: Indeks, News, Nusantara
Komisi X DPR Minta Hybrid Learning Bisa Dijadikan Alternatif
Share on FacebookShare on Twitter

MADANINEWS.ID, Jakarta – Rencana pemerintah untuk membuka kembali sekolah-sekolah pada tahun 2021 mendapat respon dari DPR. Menurut Wakil Ketua Komisi X Abdul Fikri Faqih, pemerintah harus memperhatikan beberapa hal jika ingin menjalankan kebijakan ini, salah satunya adalah zona daerah tempat sekolah itu akan dibuka.

“Sampai sekarang kita belum tahu pandemi Covid-19 akan berakhir kapan. Setiap daerah bisa berubah dari zona hijau, oranye bahkan merah. Pada daerah zona hijau bisa diterapkan tatap muka dengan protokol kesehatan yang ketat. Pada daerah zona oranye dan merah tentu Pembelajaran Jarak Jauh atau PJJ. Selain itu, hybrid learning bisa menjadi alternatif juga untuk diterapkan,” tuturnya saat dihubungi pada Senin (14/12).

Fikri menambahkan, sesuai dengan UU No 23/2014 tentang desentralisasi, maka pusat tidak perlu mengatur semua jenjang pendidikan, cukup perguruan tinggi saja. Sedangkan tingkat SMA/K berada di bawah provinsi dan SMP dan SD di bawah Kabupaten Kota.

“Selain itu, harus dipertimbangkan juga kesiapan orang tua dan anak-anak, termasuk guru-gurunya. Terpenting bagi sekolah adalah menerapkan protokol kesehatan 3M, dan juga melibatkan pemangku kepentingan pendidikan seperti komite sekolah dan komunitas pegiat pendidikan,” tutur politisi Partai Keadilan Sejahtera tersebut.

Hybrid Learning

Hybrid atau blended learning merupakan model pembelajaran campuran antara daring dengan face to face learning atau metode konvensional yang mengandalkan kegiatan tatap muka di kelas. Salah satu permasalahan dalam pembelajaran jarak jauh adalah plagiarisme. Banyak siswa yang menggunakan karya lain dan diklaim sebagai karyanya sendiri.

“Kalau plagiarism itu, mau pandemi atau tidak sama saja. Ada metodologi bagaimana mengatasinya, termasuk menggunakan (teknologi) mesin untuk mencari kesamaan. Kemendikbud sendiri sudah punya alat ukur berupa indeks integritas,” ungkapnya.

See also  Tutup PWN PTK, Wamenag Ajak Pramuka Perluas Medan Gerakan di Media Sosial

Secara terpisah, menurut Jack Brazel, Head of Business Partnership Asia Tenggara dari Turnitin, banyak hal yang harus diperhatikan terkait bagaimana mempertahankan integritas akademik dengan kondisi interaksi pertemuan tatap muka yang jauh lebih sedikit.

“Pengurangan kelas fisik tidak menjadi alasan untuk meniadakan integritas akademik, karena teknologi terkini bisa memungkinkan guru mengajarkan peserta didik secara langsung sehingga mereka bisa menyampaikan pemikiran orisinil serta ide-ide yang mereka miliki secara tepat. Dan para siswa pun bisa memanfaatkan teknologi untuk melakukan pengecekan ulang terhadap karya mereka sebelum diserahkan. Ini demi menjaga integritas akademik yang mereka miliki,” ujarnya.

Integritas Akademik Kini Bisa Berbasis Teknologi

Terlepas dari perubahan metode belajar yang terjadi secara tiba-tiba di masa pandemik ini, Brazel menegaskan bahwa integritas akademik tetaplah harus diterapkan oleh seluruh peserta didik.

“Tanpa punya landasan integritas akademik, peserta didik akan terbiasa melakukan kecurangan seperti penjiplakan, atau membayar orang lain untuk mengerjakan tugas-tugasnya alias contract cheating. Nantinya akan lebih sulit untuk dicegah di luar kelas.”

Teknologi mendukung upaya lembaga pendidikan untuk menggabungkan aspek pembelajaran di kelas maupun virtual, memudahkan pendidik untuk mendeteksi karya tulis yang tidak orisinal secara cepat dan juga memberdayakan para pendidik untuk meningkatkan interaksi dengan siswa yang menyesuaikan diri dengan ruang kelas virtual.

“Pembelajaran daring dan ruang kelas virtual akan menjadi modul pendidikan utama berjangka panjang setelah pandemik ini usai, dan kelas virtual sama pentingnya dengan lingkungan belajar tatap muka dalam hal memperkuat integritas akademik. Langkah-langkah ini untuk memastikan bahwa setiap institusi pendidikan tetap mempertahankan reputasi positif dan para siswa tetap menerima pendidikan berkualitas tinggi di masa-masa yang tidak pernah diduga ini,” tutupnya.

See also  Vaksinasi COVID-19 untuk Anak 6-11 Tahun Dimulai 14 Desember

Saat ini Turnitin telah digunakan oleh 15.000 institusi perguruan tinggi dan 30 juta mahasiswa. Sederet beberapa lembaga pendidikan di Indonesia sudah menggunakan Turnitin antara lain Universitas Indonesia, Universitas Negeri Malang, Universitas Pelita Harapan, Universitas Pendidikan Indonesia dan Universitas Trisakti.*

Tags: Hybrid LearningKomisi X DPR
Previous Post

Bentuk-Bentuk Sifat Jujur

Next Post

Menag Ajak Kaum Milenial Terlibat dalam Moderasi Beragama

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Iklan
  • Disclaimer
  • Email

Madaninews.id - Ekonomi Syariah, Gaya Hidup Islami, Komunitas | All Rights Reserved

  • Home
  • News
  • Ekonomi Syariah
  • Gaya Hidup
  • Khazanah Islam
  • Haji & Umrah
  • Islamika
  • IPEMI
  • Indeks