MADANINEWS.ID, Jakarta – Menteri BUMN sekaligus Ketua Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) Erick Thohir akan mengirim Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama BPOM ke China guna memastikan kehalalan vaksin COVID-19. “Kita juga pastikan vaksin ini halal dan sesuai standar kita. Oleh karena itu, kita kirim BPOM ke UEA dan insyaallah ke China, Oktober ini bersama MUI,” ujar Erick, Selasa (15/9/2020).
Sebelumnya, Erick juga telah mengirim Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) ke Uni Emirat Arab (UEA) untuk memastikan kehalalan vaksin tersebut. Hal ini dilakukan setelah Indonesia melakukan kerja sama dengan perusahaan farmasi asal UEA, G42.
Erick mengatakan, MUI juga hadir saat uji klinis ke-3 terhadap vaksin asal Sinovac dimulai di Bandung beberapa waktu lalu. Dengan demikian, kehalalan vaksin ini dapat terjamin. “Oleh karena itu, kemarin saya datang kepada Pak Wakil Presiden (KH Ma’aruf Amin) bahwa proses ini kita dukung dan kita jaga kehalalan vaksin,” kata Erick.
Beberapa hari lalu, Erick mengatakan, Indonesia akan mendapat 30 juta dosis vaksin Covid-19 pada akhir tahun 2020 dan 300 juta dosis untuk 2021. Vaksin tersebut merupakan hasil kerja sama beberapa BUMN farmasi dengan lembaga dan instansi farmasi mancanegara seperti PT Bio Farma (Persero) dengan Sinovac Biotech yang berasal dari China.
Sinovac sudah berkomitmen menyediakan 20 juta dosis vaksin pada akhir tahun ini apabila proses uji klinis tahap 3 berjalan lancar. Sementara, tahun depan akan diproduksi hingga 250 juta dosis untuk Indonesia. Selain itu, Erick juga melaporkan bahwa PT Kimia Farma telah menggandeng perusahaan asal UEA, Grup 42 (G42) dan akan memperoleh 10 juta dosis vaksin pada akhir 2020. Kemudian, ditambah lagi sebanyak 50 juta dosis yang akan diterima Indonesia pada akhir kuartal I-2021. “Insyaallah, akhir tahun ini ada 30 juta (vaksin) dan tahun depan ada 300 juta. Namun, sebagai catatan, dari total kita dapatkan 330 juta mungkin 340 juta,” ujar Erick.[]